Imperata Cylindrica
Namanya ilalang…
Dalam hidup yang liar, ia meratu
dengan kesembarangannya.
Menantang gersang, menyapa wajah
tanah berbatu dengan pucuk tunasnya.
Namanya ilalang…
Dalam alam yang molek, ia menari
dengan irama angin.
Berbicara pada badai, lantas merunduk
murka pada hujan yang menimpanya.
Namanya ilalang…
Dalam dunia yang pura2, ia hijau
selama hidupnya.
Namun dibalik rimbun, ia
menyimpan misteri petaka para melata.
Ilalang…
Putih bunganya adalah cerita bumi
tentang keadilan Pencipta pada warna.
Ia hidup dalam kelompoknya adalah
petuah abadi tentang sendiri yang penuh bencana.
Gemerisik gesek daunnya adalah
harmoni semesta.
Lalu…
Selamanya ia merasa bahagia,
Tuhan ciptakan tanpa banyak mata yang suka padanya.
Dedicate to my Imperata Cylindrica. Alone with no admirer.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar