Selasa, 23 September 2014

Catatan tentang siswaku... belajar meringkas



Hari-hari menjadi guru, at SDN 1 Gili Indah
 
Salah satu pelajaran Bahasa Indonesia di kelas VI adalah meringkas wacana. Pekerjaan yang amat membosankan, pada umumnya. Membuat siswa harus membaca (di tengah budaya malas baca) u kemudian memahami lantas menulis ringkasannya (di tengah budaya malas nulis). Benar-benar harus sabar kalau mau mereka melakukannya dengan baik. Harus ada analogi yang dituturkan, mesti ada motivasi yang diselipkan.
Tahap pertama dari meringkas pasti membaca. Dan untuk membuat mereka mau membaca wacana yang akan diringkas (walaupun bahan bacaan itu tak sampai satu halaman penuh), saya menganalogikan kegiatan membaca seperti sebuah teko, cerek atau kocor bahasa mereka (bahasa sasak sy juga, hehehe) yang pasti berisi air/cairan. Bila cerek yang kosong dituang, apa yang keluar? Tanya saya. Kebanyakan mereka menjawab “tak ada bu”. Yah, tapi namanya anak-anak, ada juga yang menjawab usil “om jin yang keluar Bu” (usut diusut, ternyata di tivi lagi ada serial Aladin, pantas saja di kelasku ada yang mengaku jadi Aladin dan menunjuk teman perempuannya jadi Putri Yasmin, #efek anak baru puber)
Lantas saya melanjutkan, tentu saja tak ada yang keluar karena memang ceretnya kosong dan tak pernah diisi air. Demikian pula dengan otak kita yang mestinya diisi oleh ilmu, apa yang akan kalian tulis jika tak pernah membaca?
See.. mereka kemudian mulai membaca.
Ketika tahap selanjutnya, yaitu meringkas, saya motivasi mereka dengan sebuah skripsi tebal, lantas menunjukkan selembar abstraknya. Betapa skripsi yang ratusan halaman itu, secara mengagumkan dapat diringkas menjadi hanya selembar kertas yang berjudul ABSTRAK.
Wew, lumayan berhasil, sy mulai menjelaskan metode meringkas ala 5W1H.
1.      Membaca dengan cermat bahan yang akan diringkas.
2.      Membuat daftar pertanyaan meliputi 5W1H (what,who, where, when, why dan how)
3.      Menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, cara menjawabnya adalah menulis kembali pertanyaan dengan terlebih dahulu tidak mengikutsertakan kata tanyanya kemudian melanjutkan dengan jawaban dari pertanyaan tersebut.
4.      Menyusun ulang jawaban-jawaban tersebut menjadi paragraph yang padu dengan disertai tambahan kata penghubung (bila diperlukan)



1 komentar: